Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Saatnya Tarif Pesawat Direvisi

Kompas.com - 30/03/2011, 12:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Regulator penerbangan Indonesia menyatakan belum akan merevisi aturan tarif batas atas kelas ekonomi penerbangan. Saat ini harga avtur masih di bawah Rp 10.000 per liter.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan, pihaknya mempersilakan kepada operator penerbangan melakukan efisiensi dengan mengurangi tarif promosi untuk mengantisipasi melonjaknya harga BBM dunia.

”Harga avtur belum melebihi Rp 10.000 (per liter) jadi belum ada niat merevisi. Kalau maskapai memasang tarif batas atas boleh-boleh saja asal tidak melebihi batasannya,” kata Herry Bakti seusai rapat dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (29/3/2011)

Mengenai pernyataan Asosiasi Perusahaan Angkutan Udara Nasional Indonesia (INACA) yang melayangkan surat permintaan revisi KM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penentuan Tarif Batas Atas Penerbangan Ekonomi Berjadwal, Herry menyatakan belum menerimanya. ”Saya belum menerima itu. Maskapainya sampai sekarang juga masih diam-diam saja,” ujar Herry.

Meskipun demikian, untuk penerbangan rute internasional Kementerian Perhubungan membebaskan kepada maskapai untuk menetapkan fuel surcharge (biaya kenaikan harga avtur), namun hal itu harus dilaporkan dulu ke regulator.

Sebelumnya, operator penerbangan telah mengakali kenaikan harga avtur dengan cara mengurangi tiket promosi untuk rute dalam negeri yang biasanya dijual dengan harga sangat murah. Sementara untuk rute internasional, mereka menaikkan harga dasar fuel surcharge.

Batavia Air menyatakan saat ini telah menghapus tiket promosi yang dibanderol paling murah dan menaikkan fuel surcharge untuk penerbangan Jakarta-Jeddah hingga 70 dollar AS..Garuda Indonesia juga memangkas harga tiket untuk subclasses. Kenaikan harga bertahap dari 5 persen hingga 10 persen. Sementara Sriwijaya Air memangkas harga tiket promosi untuk rute tertentu agar tidak memberatkan masyarakat.

Sekjen INACA Tengku Burhanuddin mengatakan, pihaknya akan mengusulkan permintaan revisi tarif batas atas penerbangan pekan ini. Menurut dia, harga avtur di Indonesia bagian timur telah melewati Rp 10.000 sehingga sudah saatnya aturan tarif direvisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com